TEMPO.CO, Jakarta – Menurut International Society for Horticultural Science (ISHS), tiga buah yang paling banyak ditanam secara komersial di Indonesia adalah apel, anggurdan stroberi.
Buah anggurnya sendiri ditanam di Kediri, Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Buleleng, Palu dan Kupang. Varietas anggur utama yang ditanam di Indonesia adalah Isabella, Probolinggo Biru 81, Probolinggo Super, Kediri Kuning dan Bali.
1. Anggur Isabella
Berdasarkan publikasi Gudang Universitas SiliwangiAnggur Jestro Ag5 atau Isabella merupakan buah anggur yang sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Anggur Isabella tumbuh paling baik di Indonesia. Varietas ini berasal dari Amerika Serikat pada tahun 1960. Pengembangan pertama varietas ini dilakukan di Garut, Jawa Barat, dengan lokasi penanaman di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
Isabella merupakan varietas anggur yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Buah Jeruk dan Subtropis (Balitjestro). Balitjestro meluncurkan varietas Isabella dengan nama Jestro Ag5. Jestro Ag5 sendiri mampu beradaptasi di daerah dataran rendah pada ketinggian dua hingga 230 meter di atas permukaan laut dan daerah dengan curah hujan rendah. Jetro Ag5 mempunyai potensi sebagai bahan baku jus dan sirup.
Tanaman ini rajin berbuah, meski di musim hujan. Hanya saja tandan buah anggur Isabella pendek. Hal ini membuat produksi buah menjadi rendah, hanya mencapai empat hingga tujuh ton per tahun. Bentuk buah anggur Isabella bulat, agak lonjong, warna kulit ungu kehitaman, dan daging buah bening. Rasa daging buah anggur Isabella segar dan manis. Anggur Isabella tergolong jenis buah pembuat anggur dari spesies V. labrusca.
2. Anggur Biru Probolinggo
Publikasi referensi Gudang Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Anggur Probolinggo Biru merupakan salah satu varietas anggur Vitis vinifera L. yang banyak ditemukan di Indonesia. Namun tingginya produksi anggur Probolinggo Biru kurang dikompensasi oleh jumlah konsumsinya. Pasalnya, anggur Probolinggo Biru harus bersaing dengan anggur impor yang memiliki keunggulan tersendiri.
Anggur Probolinggo Biru kurang sesuai dengan selera konsumen, hal ini disebabkan karena rasanya yang asam dan sepat. Selain itu, umur simpan yang pendek dan belum adanya teknologi pengolahan khusus pascapanen menyebabkan buah anggur Probolinggo Biru tidak terserap sepenuhnya oleh pasar dan terbuang percuma, terutama pada panen raya.
iklan
3. Anggur Super Probolinggo
Varian super ini memiliki bentuk elips memanjang dan warna kulit merah. Sedangkan rasa daging buah anggur Probolinggo super manis dan segar. Probolinggo Anggur super juga sangat padat. Berat seikat buah anggur pada varian ini sekitar 295 gram. Variasi super ini sering disajikan segar sebagai buah meja.
4. Anggur Kuning Kediri
Varietas anggur ini banyak ditanam dan dijadikan kebun perkebunan buah-buahan di beberapa wilayah Kediri, Jawa Timur. Hal inilah yang membuatnya terkenal dengan sebutan anggur Kediri Kuning. Buah anggur ini tergolong padat, dengan berat tiap tandannya mencapai 300,83 gram. Warna kulit buah anggur Kediri Kuning hijau kekuningan dengan bentuk buah elips. Sedangkan rasa anggur Kediri Kuning adalah asam dan manis.
5. Anggur Bali
Kumpulan publikasi berjudul Meningkatkan kualitas anggur Bali (Vitis vinifera L. Var. Alphonso Lavallee) dengan mengaplikasikan GA3 sebelum pembungaan, anggur Bali merupakan salah satu buah unggulan pulau Bali. Anggur ini ditanam di Kabupaten Buleleng di tiga kecamatan antara lain Seririt, Gerokgak dan Banjar. Anggur ini memiliki buah berwarna ungu kehitaman dan termasuk dalam varietas hitam.
Anggur Bali juga dikenal sebagai “Ribier” dan dapat digunakan sebagai buah segar (anggur meja) atau minuman anggur. Sebagai buah segar, baik di pasar tradisional maupun supermarket, anggur Bali diperdagangkan bersama dengan varietas anggur lain dari berbagai negara (anggur impor) atau varietas anggur lain dari daerah lain di Indonesia.
Pilihan Editor: Ketahui nutrisi utama buah anggur yang baik untuk kesehatan
Quoted From Many Source